1.       Inseminasi Buatan (IB) adalah memasukkan mani/semen ke dalam alat kelamin hewan betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi agar hewan tersebut menjadi bunting;
2.       Birahi adalah suatu kondisi dimana sapi betina siap atau bersedia dikawini oleh pejantan dengan disertai gejala yang khas;
3.       Semen adalah mani yang berasal dari pejantan unggul, digunakan untuk inseminasi buatan;
4.       Semen Beku sapi adalah semen yang berasal dari pejantan sapi terpilih yang diencerkan sesuai prosedur dan dibekukan pada suhu minus 196° Celcius;
5.       Service per Conception (S/C) adalah jumlah pelayanan inseminasi (service) yang dibutuhkan oleh seekor betina sampai terjadinya kebuntingan atau konsepsi;
6.       Conception Rate (CR) adalah prosentase sapi betina yang bunting pada inseminasi pertama, dan disebut conception rate atau angka konsepsi;
7.       Transfer Embrio yang selanjutnya disebut TE adalah proses kegiatan yang meliputi produksi embrio, pembekuan, penyimpanan, handling, thawing, memasukan embrio kedalam alat kelamin ternak betina dengan teknik tertentu agar ternak itu bunting;
8.       Resipien adalah ternak betina yang memenuhi syarat sebagai induk semang penerima embrio sampai dengan melahirkan;
9.       Penyerentakan Birahi adalah menciptakan kondisi pada sekelompok ternak betina agar mendapatkan gejala berahi pada waktu yang bersamaan yaitu dengan pemberian preparat hormon;
10.   Kelahiran Ganda adalah kelahiran dua anak dalam satu proses kelahiran yang diperoleh dari perlakuan kombinasi Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio;
11.   Produksi semen beku adalah proses kegiatan yang meliputi kegiatan persiapan, penampungan, evaluasi semen, pengenceran, pembekuan, pengemasan dan pemeriksaan paska pembekuan;
12.   Pejantan adalah ternak unggul yang memenuhi syarat teknis, reproduktif maupun kesehatan, telah lulus dari uji performans dan uji zuriat, untuk ditampung semennya dan diproses menjadi semen beku;
13.   Akseptor adalah ternak betina produktif yang dimanfaatkan untuk inseminasi buatan;
14.   Pelatihan adalah proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang inseminasi buatan;
15.   Inseminator adalah petugas yang telah dididik dan lulus dalam latihan ketrampilan khusus untuk melakukan inseminasi buatan serta memiliki Surat Izin Melakukan Inseminasi (SIMI);
16.   Inseminator Mandiri adalah inseminator yang berasal dari kalangan peternak atau masyarakat (bukan pegawai pemerintah);S
17.   Surat Ijin Melakukan Inseminator Buatan (SIM-I) adalah bukti sah yang dikeluarkan oleh Dinas Provinsi bahwa pemegang SIM-IB berhak melakukan inseminasi buatan dan berlaku selama 4 (empat) tahun;
18.   Surat Ijin untuk Asisten Teknis Reproduksi (SIM-A1) adalah bukti sah yang dikeluarkan oleh Dinas Provinsi bahwa pemegang SIM-A2 berhak melakukan pengelolaan reproduksi selama 4 (empat) tahun;
19.   Surat Ijin Melakukan Pemeriksaan Kebuntingan (SIM-A2) adalah bukti sah yang dikeluarkan oleh Dinas Provinsi bahwa pemegang SIM-PKB berhak melakukan pemeriksaan kebuntingan selama 4 (empat) tahun;
20.   Surat Ijin Melakukan Selektor (SIM-B) adalah bukti sah yang dikeluarkan oleh Dinas Provinsi bahwa pemegang SIM-B berhak melakukan seleksi terhadap ternak hasil IB selama 4 (empat) tahun;
21.   Surat Ijin Melakukan Pengawasan Mutu Semen (SIM-C) adalah bukti sah yang dikeluarkan oleh Dinas Provinsi bahwa pemegang SIM-C berhak melakukan pengawasan mutu semen selama 4 (empat) tahun;
22.   Pemeriksa Kebuntingan yang selanjutnya disebut sebagai PKB adalah petugas yang telah dididik dan lulus dalam latihan ketrampilan khusus untuk melakukan pemeriksaan kebuntingan serta memiliki SIM-PKB;
23.   Asisten Teknis Reproduksi yang selanjutnya disebut sebagai ATR adalah petugas yang telah dididik dan lulus dalam latihan ketrampilan dasar manajemen reproduksi untuk melakukan pengelolaan reproduksi;
24.   Pengawas Mutu Semen Beku/penanganan semen beku adalah petugas yang telah dididik khusus mengenai tatacara penanganan/pengawasan mutu semen;
25.   Selektor adalah petugas yang dididik khusus untuk mencatat, memilih dan menyeleksi ternak hasil inseminasi buatan;
26.   Supervisor I adalah petugas yang telah dididik khusus tentang pengelolaan SP-IB (Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan) tingkat Provinsi;
27.   Supervisor II adalah petugas yang telah dididik khusus tentang pengelolaan SP-IB tingkat Kabupaten/Kota;
28.   Koordinator IB adalah penanggung jawab pelaksanaan IB di Provinsi maupun Kabupaten/Kota jika petugas yang telah dididik khusus (Supervisor I dan II) belum ada;
29.   Recording System adalah sistem kegiatan yang meliputi identifikasi, pencatatan produktifitas, pencatatan silsilah, pencatatan reproduksi dan pencatatan manajemen.

date Senin, 08 Oktober 2012
comments

-->


1.  Shin merupakan daging yang diambil dari kaki depan sapi.
2.  Biruen merupakan reaksi alergi yang berlangsung mendadak pada ternak.
3.  Rarum : Kriteria kepadatan sperma yang memiliki jarak antar kepala satu setengah panjang kepala sperma sampai satu sel sperma keseluruhan.
4.  Pakan : adalah segala sesuatu yang dapat diberikan pada ternak, berupa bahan organic maupun bahan anorganik, yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna dan tidak mengganggu kesehatan ternak.
5.  Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami dalakondisi anaerobik.
6.  Bio-complete feed : merupakan pola usaha penyediaan makanan agrobisnis yang memiliki daya saing dan tingkat survival tinggi.
7.  Blunder : adalah tindakan sepele yang berakibat fatal bagi sapi.
8.  Berahi : adalah hasrat unuk kawin dari makhluk hidup baik jantan maupun betina atas dorongan hormon.
9.  Nipple Drinker : Merupakan System Tempat Minum Otomatis Yang Jika Disentuh Oleh Paruh Ayam Akan Mengeluarkan Air.
10. Defek Congenital : merupakan cacat Anatomi Saluran Reproduksi Pada Sapi Betina.
11.  Dry Lot Fattering merupakan suatu system penggemukan dengan memberikan ransum/pakan yang lebih mengutamakan biji – bijian seperti jagung, sorgum dan kacang – kacangan.
12.  Nutrisi : merupakan proses untuk melengkapi sel-sel dalam tubuh hewan dengan bagian-bagian yang berassal dari luar yang merupakan pesenyawaamum-pesenyawaan kimia yang diperlukan untuk fungsi optimum dari banyak reaksi-reaksi kimia dalam proses metabolism, termasuk proses-proses pertumbuhan, hidup pokok, kerja, produksi dan reproduksi.
13.  Arausal adalah tingkat aktivitas dari seekor ternak.
14.  Barsa Fabeicius merupakan organ linfoid pada hewan bersayap yang berpperan dalam system imunitas/kekebalan.
15.  Pneumonia merupakan penyakit pada leher merpati menjadi bengkak, susah bernafas serta nampak demam.
16.  Coccidiosis merupakan penyakit pada burung merpati yang disebabkan oleh protozoa yang dapat mengakibatkan peradangan pada inteslin/usus.
17. Distokia adalah kesulitan melahirkan pada ternak, biasanya disebabkan oleh posisi anak domba yang tidak normal, induk yang lemah, ukuran pinggul yang sempit atau ukuran anaknya yang terlalu besar.
18.  Botolismus merupakan keadaan itik yang lesu, kaki dan sayap terlulai lemah akibat terserang bakteri Dostidum botulium.
19.  Pasture Fattening merupakan suatu system penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara menggembalakan sapi dipadang gembalaan.
20.  Konsetrat : merupakan campuran bahan pakan ternak yang mutu gizinya baik dan mudah dicerna oleh ternak dengan kandungan protein yang tinggi dan kandungan seratkasarnya rendah.
21.  Wafer merupakan pucuk tebu yang telah dikeringkan dan dibentuk dalam bentuk balok.
22.  Daun keletekan adalah daun tebu yang diperoleh dengan cara melepaskan 3-4 daun tanaman tebu sebelum dipanen.
23.  Silase adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan atau bahan pakan ternak lainnya, agar bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama, untuk kemudian diberikan sebagai pakan bagi ternak sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.
24. Zat nutrien adalah zat-zat gizi di dalam bahan pakan yang sangat diperlukan untuk hidup ternak meliputi protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.
25.  Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya.
26.  Inseminasi Buatan (IB) adalah memasukkan mani/semen ke dalam alat kelamin hewan betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi agar hewan tersebut menjadi bunting.
27.  Semen Beku sapi adalah semen yang berasal dari pejantan sap terpilih yang diencerkan sesuai prosedur dan dibekukan pada suhu minus 196° Celcius.
28.  Onggok merupakan bahan sumber energi yang mempunyai kadar protein kasar rendah, tetapi kaya akan karbohidrat yang mudah dicerna (BETN) bagi ternak serta penggunaannya dalam ransum mampu menurunkan biaya ransum.
29.  jerami padi adalah bagian batang tumbuh yang setelah dipanen bulir-bulir buah bersama atau tidak dengan tangkainya dikurangi dengan akar dan bagian batang yang tertinggal setelah disabit.
30.  Fermentasi yaitu proses perombakan dari struktur keras secara fisik, kimia dan biologi sehingga bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, sehingga daya cerna ternak menjadi lebih efisien.
31.  Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang-temulang.
32.  Tipe adalah bentuk tubuh serta bagian – bagiannya yang nampak dari luar dan memberi kesan tingkat kemampuan menghasilkan sesuatu dari ternak itu.
33.        Equilibrasi : Proses penyesuaian sperma dengan kondisi lingkungan yang merupakan tahap persiapan sperma untuk menjalani penurunan suhu agar kerusakan/kematian sperma akibat penurunan suhu dapat diminimalisasi.
34.  Myxomatosis merupakan penyakit vital pada kelinci yang berjalan dengan generalisasi di samping pembentukan myxom.
35.  Ransum adalah beberapa jenis pakan yang diberikan  untuk seekor ternak selama sehari semalam.
36. Thiamin adalah satu-satunya vitamin B yang dapat dipastikan dibutuhkan oleh kuda.
37.  Coumarin merupakan zat yang rasanya pahit, terdapat pada tanaman terutama daun dan gamal, misalnya tanaman gamal.
38.  Cacar sapi merupakan penyakit kulit pada puting susu dan ambing pada sapi perah.
39.  Hijauan adalah bahan makanan yang mengandung serat kasar 18 persent  / lebih ( dihitung dari bahan kering ).
40.  Vertilitas merupakan kemampuan dari jantan atau betina untuk menghasilkan sperma atau sel telur yang mampu untuk zygote  dan menghasilkan keturunan yang daya tahan hidupnya tinggi.

date Minggu, 18 Maret 2012
Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Datang di MIMPI SMD

Selamat Datang di MIMPI SMD

Arek mBarep